ROKOK KEUNTUNGAN NEGARA ATAU BEBAN NEGARA ?
Tembakau adalah satu-satunya penyebab kematian
yang dapat dicegah. Tapi longgarnya regulasi pengendalian tembakau di Indonesia
membuat jumlah perokok terus meroket. Konsumsi rokok yang
meningkat makin memperberat beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok. Penyakit terkait rokok
menyebabkan defisit keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan
Rumah
Tangga Perokok cenderung memiliki pengeluaran rokok "Daripada ga merokok
lebih baik ga makan" Pengetahuan bahwa merokok dapat menimbulkan
berbagai penyakit dan mengancam kesehatan masyarakat sudah menjadi pengetahuan
umum yang difahami oleh orang banyak. Merokok dapat membahayakan perokok dan
orang-orang di sekitarnya dengan meningkatkan resiko terkena penyakit jantung,
kanker, penyakit pernapasan dan berbagai penyakit lainnya.
Kerugian makro ekonomi akibat konsumsi
rokok 2015
(Dalam Rp triliun)
Total kehilangan tahun produktif
(morbiditas, disabilitas dan kematian dini) 374.0606
Belanja kesehatan total (rawat inap) 13.67
Belanja kesehatan total (rawat jalan) 0.05
Belanja rokok 208.83
Total kerugian makro ekonomi 2015 596.61
Salah
satu penyebabnya adalah Industri rokok selalu menghidupkan perdebatan antara
kesehatan masyarakat vs pendapatan Negara dan petani tembakau setiap kali ada
usulan peraturan baru dalam masalah pandemi rokok. Salah satu contoh perdebatan
itu adalah kekhawatiran akan hancurnya industri tembakau jika Negara
meratifikasi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control). Perdebatan serupa
juga muncul saat pemerintah akan menerapkan kebijakan peringatan bergambar pada
24 Juni 2014 yang oleh industri rokok disebut akan mematikan produsen rokok
kecil.
Menumbuhkan
kesadaran bagi masyarakat yang telah lama tergantung merokok bukanlah sesuatu yang mudah. Tetapi hal
tersebut bisa diupayakan dengan tindakan yang tepat, seperti penyebaran informasi
tentang dampak negatif rokok serta pengubahan image ”merokok itu keren”
dikalangan remaja melalui berbagai media yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan lebih bagi masyarakat sehingga munculnya kesadaran bagi masyarakat,
saat ini pun pemerintah sudah banyak turun tangan dalam menindak lanjuti kasus
merokok dimulai dari pembuatan Perda larangan merokok serta himbauan untuk
tidak merokok didepan publik.
Namun
demikian,selain rendahnya kesadaran masyarakat akan banyaknya dampak negatif
merokok baik dari segi kesehatan maupun perekonomian rumah tangga salah satu kendala yang dihadapi pemerintah
dalam menanggulangi masalah rokok adalah besarnya kontribusi yang diperoleh
dari industri rokok pada pendapatan nasional. Belum lagi angkatan kerja yang terserap
pada bisnis rokok beserta industri terkait lainnya.
BY: Divisi LITBANG ISMKMI DIY
Sumber
:
ttps://theconversation.com/riset-terbaru-kerugian-ekonomi-di-balik-konsumsi-rokok-di-indonesia-hampir-rp600-triliun-89089
https://www.kompasiana.com/deniwkk/rokok-dan-beban-ekonomi-masyarakat_54f36446745513792b6c7384