Senin, 20 November 2017

HARI KESEHATAN NASIONAL KE 53




     Pada Hari Kesehatan Nasional Ke 53 saat ini, Tema yang kita angkat adalah "Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku". Tema tersebut sejalan dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga dimana keluarga menjadi awal untuk mendorong masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.

     Kita tahu bahwa komponen terpenting dalam pencegahan penyakit selain dipengaruhi kualitas lingkungan serta sarana dan prasarana pelayanan kesehatan adalah PERILAKU Keluarga memiliki dampak yang besar dalam pembentukan perilaku individu. Keluarga merupakan pengalaman pertama bagi anak-anak, pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang. Untuk itu kita perlu terus berupaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat khususnya di lingkungan keluarga.

     Program lain yang didorong adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Dengan GERMAS, kita mengajak kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, yang pada akhirnya dapat membentuk bangsa Indonesia yang kuat.

     Dengan mendorong Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga dan GERMAS, kita berupaya membangun kemandirian keluarga dan masyarakat dalam hidup sehat sebagai upaya Panduan HKN Ke 53 promotif dan preventif yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tinginya sehingga tercipta masyarakat yang produktif yang dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional.


     Peringatan HKN ke-53 ini menjadi momentum untuk seluruh insan kesehatan khususnya jajaran Kementerian Kesehatan merefleksi kembali sejauh mana keberhasilan upaya kesehatan yang sudah dilaksanakan baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa Indonesia. Sejauh mana keberhasilan sektor kesehatan dalam melibatkan semua unsur, lintas sektor, dalam melaksanakan Pembangunan Kesehatan.


Sumber : Panduan HKN 53 Tahun 2017

Selasa, 01 Agustus 2017

PEKAN ASI SEDUNIA

    

     Deklarasi Innocenti tahun 1990 di Florence Italia mengamanatkan pentingnya mengkampanyekan Air Susu Ibu (ASI) sebagai bagian penting dari upaya “perlindungan, promosi dan dukungan menyusui”. Setiap minggu pertama bulan Agustus (1-7 Agustus) setiap tahun dijadikan sebagai “Pekan ASI”, yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak tentang pentingnya ASI bagi bayi dan diperlukannya dukungan bagi ibu dalam mencapai keberhasilan menyusui bayinya.
 
     Menurut WHO/UNICEF, standar emas pemberian makan pada bayi dan anak adalah
  1. Mulai segera menyusui dalam 1 jam setelah lahir,
  2. Menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan, 
  3. Mulai umur 6 bulan bayi mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya,
  4. Meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan atau lebih.

     ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI Eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit. Hal tersebut sesuai dengan beberapa kajian dan fakta global. Kajian global “The Lancet Breastfeeding Series, 2016 telah membuktikan bahwa
  1. Menyusui Eksklusif menurunkan angka kematian karena infeksi sebanyak 88% pada bayi berusia kurang dari 3 bulan, 
  2. Sebanyak 31,36% (82%) dari 37,94% anak sakit, karena tidak menerima ASI Ekslusif. Investasi dalam pencegahan BBLR, Stunting dan meningkatkan IMD dan ASI Eksklusif berkontribusi dalam menurunkan risiko obesitasdan penyakit kronis (Patal, 2013),
  3. Tidak menyusui berhubungan dengan kehilangan nilai ekonomi sekitar $302 milyar setiap tahunnya atau sebesar 0-49% dari 5 Pendapatan Nasional Broto (Lancet, 2016). 

     Pekan ASI Sedunia (World Breaseeding Week) diperingati setiap tahun, dan pada tahun 2017 mengangkat tema global “ Suistaining Breaseeding Together!”, dengan tema nasional “Bekerja bersama untuk keberlangsungan pemberian ASI” dan salah satu slogan “Ibu Bekerja, ASI tetap diberikani”. Secara umum PAS 2017 bertujuan mengadvokasi seluruh elemen masyarakat untuk menjalin kemitraan dan mendukung keberlangsungan pemberian ASI agar dapat menghasilkan generasi yang berkualitas.

     Untuk mencapai keberhasilan menyusui memerlukan dukungan pemerintah, dunia usaha dan semua lapisan masyarakat secara terus menerus dan berkelanjutan. Dalam rangka peringatan PAS tahun 2017 untuk menjalin kemitraan tersebut, akan dilakukan rangkaian kegiatan di ngkat pusat dan daerah yang dilaksanakan pada bulanAagustus dan sepanjang tahun 2017. Diharapkan dengan melaksanakan kegiatan peringatan PAS tahun 2017 kita dapat mengkampanyekan tentang penngnya menyusui dan berkominten untuk mencapai SDGs pada tahun 2030.


Sumber : Pedoman Penyelenggaraan Pekan ASI Sedunia (PAS) 2017

Minggu, 25 Juni 2017

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1438 H


Assalamualaikum. Wr. Wb.

Meski wajah tak bisa saling bertatapan,
Meski tangan tak bisa saling berjabat tangan,
Akan tetapi dengan ketenangan jiwa dan hati yang tulus kita dapat saling memaafkan atas segala kesalahan,
Semoga di bulan yang suci dan penuh berkah ini kita dapat saling menjaga tali persaudaraan dengan segenap sukacita.

Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mengucapkan Minal Aidin Walfaidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin.

(ISMKMI DIY)